15 May 2008

SYSTEM PEMANJATAN

Dalam pemanjatan big wall, dimana pemanjatan dilaku-kan sampai berhari-hari, karena jalurnya yang panjang dikenal dua sistem yang biasa digunakan yaitu Sistem Alpine (Alpine Push) dan Himalayan (Siege Tactic atau Himalayan Style).

Sistem Alpine (Alpine Push) adalah system yang mana pemanjat melakukan pemanjatan sampai puncak tanpa turun ke basecamp, jadi pemanjat selalu berada di tebing saat tidur sekalipun (tidur gantung/hanging bivouak). Didalam system pemanjatan ini segala aktifitas di luar pemanjatan akan dilakukan di tebing, untuk ini segala peralatan dan perbekalan harus benar-benar diperhitungkan, misal kebutuhan makan, minum dan lain-lain. Penggunaan sistem ini juga harus memperhitungkan personil yang bertugas untuk mengangkat barang-barang yang banyak tersebut dengan teknik load carry sehingga membutuhkan personil minimal tiga orang (1 orang leader, 1 orang bellayer dan 1 orang load carry).

Setelah pemanjat terakhir (person load carry) sampai ke picht diatasnya, tali (fixed rope) yang digunakan naik dengan sistem jummaring langsung digulung untuk dibawa naik ke pitch berikutnya, setelah tali dianchor di picht selanjutnya tali itu digunakan untuk naik person (load carry). Jadi tidak ada tali menggantung untuk turun sebelum sampai kepuncak. Keuntungan dari system pemanjatan ini antara lain pemanjat tidak perlu turun kedasar (ground) untuk istirahat (malam) dan naik lagi ke picht terakhir untuk melanjutkan pemanjatan, Jumlah tali yang dibutuhkan relatih lebih sedikit, waktu pemanjatan yang diperlukan akan lebih singkat. Namun dibalik itu semua system ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti segala sesuatu mulai dari membuka jalur dan yang mengevakuasi barang-barang keperluan diatas harus dilakukan sendiri oleh leader dan bellayer tersebut (termasuk untuk pemasangan lintasan untuk load carry), waktu istirahat malam hari kurang yang disebabkan posisi tidur menggantung.

Sistem pemanjatan yang kedua adalah Himalayan (Siege Tactic atau Himalayan Style) yang mana pemanjatan hanya dilakukan hingga sore hari, kemudian pemanjat turun ke camp dasar dan pemanjatan dilanjutkan keesokan harinya. Tali yang digunakan sampai picht terakhir ditinggal untuk melanjutkan pemanjatan, Jadi sebelum melanjutkan pemanjatan leader dan bellayer jumaring sampai picht terakhir, baru kemudian melanjutkan pemanjatan. Kelebihan-kelebihan system ini adalah dalam pemanjatan cukup dibutuhkan dua personil untuk membuka jalur (leader dan bellayer), tidak diperlukan load carry dan hanging bivoak, walaupun hanya satu personel yang mencapai puncak pemanjatan sudah dianggap berhasil, yang terakhir pemanjat dapat melakukan istirahat dengan nyaman dibase camp. Kekurangan nya ialah membutuhkan banyak peralatan terutama tali, Panjang tali disesuaikan dengan panjang lintasan yang akan dilakukan dalam pemanjatan, pemanjatan yang menggunakan system ini membutuhkan waktu lebih lama. Mufti & Bdx

02 May 2008

BERMAIN SAMBIL BERLATIH

Ketika banyak orang-orang berkata/menasehati bahwa banyak bermain itu akan merugikan diri sendiri dan tak ada yang bermanfaat, kecuali hanya kesenangan sesaat. Disini saya akan mencoba menawarkan bentuk kegiatan bermain yang mungkin bermanfaat dan bahkan akan mendatangkan kesuksesan, khususnya buat orang-orang yang menyukai olah raga panjat tebing.

Dalam olah raga panjat tebing, pada saat seorang atlit panjat tebing berlatih tiap hari tanpa ada metode dan program latihan khusus, dan pada saat atlit tersebut mengikuti perlombaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, padahal dia sudah latihan setiap hari, maka disitulah kebosanan kepada olah raga panjat tebing (mutung) datang. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu ada program latihan khusus dan metode latihan yang variatif.

Berbicara soal metode latihan, gue punya sedikit dari banyaknya metode latihan yang ada dalam olah raga panjat tebing. Mungkin lo bisa mempraktekannya.

Dalam berlatih ajaklah teman-temanmu yang menyukai olah raga panjat tebing untuk latihan bareng, jumlahnya sebanyak 3 orang atau lebih, dan dalam metode ini kamu hanya butuh modal chalk bag dan sepatu panjat (kalau ada) tapi bila tidak ada kamu juga bisa juga nyeker (telanjang kaki). Lalu setelah kamu dan temanmu siap segeralah menuju tempat latihan (boulderan) yang ada di sekitar daerahmu. Bisa juga menggunakan wall climbing tapi gunakan aja sisi bawah 'bouldernya' aja, karena disini kamu hanya latihan boulder saja.

Setelah kamu dan temanmu sampai di tempat latihan, siapkan jalur pemanjatan sebanyak 5 jalur, untuk pembuatan jalur kamu bisa memberi tanda pada sekitar point (pegangan) dengan lakban berwarna atau bisa kapur tulis. Untuk jalur diusahakan gradenya (tingkat kesulitan) sama atau lebih dari kamu dan temen-temenmu, dimaksudkan untuk meningkatkan grade pemanjatan kamu. Jalur yang dibuat adalah jalur pendek, kira-kira 5-10 move (gerakan).

Setelah jalur siap, memanjatlah di jalur 1 sebanyak 5 kali pemanjatan dan diselingi semua peserta yang lain (maksudnya kamu memanjat dan ketika sudah sampai top atau terjatuh kamu bergantian dengan temanmu), namun sebaiknya di usahakan agar dalam pemanjatan mencapai top, tetapi sebelum memanjat ada baiknya kamu lakukan pemanasan terlebih dahulu agar badan kamu tidak terasa sakit setelah latihan. Bences