25 December 2007

SEJARAH KANO

Yohanes Macgregor (1860) adalah seorang pengacara Scotlandia, olahragawan, pelancong, dan dermawan, dia adalah seorang figur utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan olahraga kano. Ia merancang perahu kano yang memiliki geladak dan dilengkapinya dengan tiang dan berjalan dengan cara didayung, Dia menggunakan kanonya dan berlayar sepanjang Eropa dan timur tengah, serta mempromosikan penggunaannya lewat presentasi dan buku. Pada tahun 1870-an, Robert Baden-Powell, pendiri Pramuka, merancang satu rangkaian perahu kano, perahu ciptaannya ini berbeda dengan yang dibuat oleh Macgregor. Suatu jenis perahu kano yang baku diperkenalkan oleh International Canoe federation (ICF) setelah Perang Dunia II (Dalam perlombaan terutama ukurannya harus sama).

Pada tahun 1865-1866 Macgregor mendirikan Club Kano bersama dengan beberapa orang pemerhati kano. Sesudah itu berdirilah klub-klub kano lain dari negara Britain yang lain pada tahun 1936. Pada tahun ini olah raga kano menjadi maju di negara Britain. Sedangkan di benua Amerika, klub kano telah mulai bermunculan pada tahun 1871, tepatnya di Amerika utara, dan di tahun 1880 berdirilah American Canoe Association dan yang bermarkas di Amerika Serikat yang mengatur semua hal mengenai kano, terutama membuat lomba-lomba. Di Kanada berdiri klub kano pada tahun 1900. Pada tahun 1936 olahraga kano dipertandingkan di Olimpiade untuk pertama kalinya.

Awalnya olahraga kano hanyalah olahraga biasa yang tidak dipertandingkan, kebanyakan orang berkano ria di sungai atau danau hanya untuk rekreasi saja dan sebagian lagi berkano untuk menunjang hobby mereka seperti memancing dan berburu. Sedangkan yang paling berkembang pesat saat ini adalah berkano ria di derasnya arus sungai.

Kano sebagai olahraga berkembang awalnya tak lepas dari perannya sebagai penunjang saat berburu, memancing serta saat ekspedisi peperangan. Sedangkan sebagai olah raga yang terorganisir dimulai sejak pertengahan abad ke 19, dan menjadi sangat populer sekitar abad ke 20, terutama disekitar Eropa. Setelah tahun 1936 kano putra dilombakan, di olimpiade tahun 1948 kano putri diperlombakan juga dan dimenangkan oleh tim putri dari Uni Soviet. Sesudah perang dunia ke II, olahraga kano didominasi oleh Eropa timur. Sedangkan yang merebut juara paling banyak pada olimpiade tahun 1948 dan1956 adalah dari Swedia yang memenangkan 6 medali emas untuk individu dan beregu.

Event lain yang laksanakan oleh ICF adalah kano arus deras, adu kecepatan (sedikitnya 3 kilometer, [1.9 miles]) dan slalom kecepatan. Perlombaan pada air tenang dengan kedalaman kurang dari 3 meter, dengan jarak 1000 m, dan bergerak pada satu jalur yang sempit.

Sampai saat ini berkembang cabang olahraga kano, seperti kano polo dan kano surfing.

Taken from Encyclopaedia Britanica 2003 Translated by Nolly Lomamay

19 December 2007

Webcam Pake Kamera Handphone/Ponsel

Mungkin judul di atas bukan hal asing lagi bagi anda yang menggunakan hape kelas tinggi ataupun anda yang menggunakan ponsel bermerk K-Touch. Namun bagi pengguna Symbian S60 edisi satu dan dua hal ini masih dapat dikatakan hal baru.

Bagaimana caranya? Hal ini dapat dimungkinkan oleh sebuah software bernama wwigo yang diinstall di PC ataupun laptop kamu dengan persyaratan kamu harus memiliki bluetooth baik internal ataupun eksternal. Jadi gambar dari hape dikirim melalui Bluetooth (wireless; dalam percobaan yang dilakukan jarak hape ke pc sampai 10 meter gambar yang terlihat di pc terlihat baik sekali).

Bagi yang mau mencoba ikuti petunjuk berikut ini:

Langkah Pertama
Mempersiapkan semua perlengkapan berikut :
Yang pertama kamu harus punya pc
Yang kedua kamu juga harus punya Bluetooth

Yang ketiga kamu harus punya hape yang menggunakan OS Symbian (S60 edisi satu atau dua) yang tentunya dilengkapi dengan kamera dan Bluetooth (dalam percobaan ini menggunakan Nokia N70-1)

Langkah Kedua
Cari dan download software wwigo.

Kalo udah di download, install aja langsung. Sebelum melakukan install, pastikan Bluetooth di PC aktif. Kamu tinggal pilih Next, I Agree, Next, Install, tunggu proses sebentar, Next. Sebelum kamu menekan Close pastikan bluetooth di hape udah aktif, karena pc akan mengirimkan software untuk diinstall di hape. Setelah tombol Close di klik maka muncul jendela Bluetooth File Transfer Wizard, pilih browse, PC akan mencari bluetoth yang sedang aktif, kalau sudah selesai cari hape kamu disitu, pilih, dan klik OK.

Kemudian PC mengirimkan software ke hape. Install software tersebut.

Langkah Ketiga
Jalankan wwigo di PC. Jalankan juga wwigo di hape (pada Nokia N70 berada pada My Own/wwigo). Aktifkan kamera hape, lalu pilih OptionàConnect, hape akan mencari Bluetooth lain yang aktif. Kalau sudah pilih Bluetooth PC kamu lalu connect. Selesai

Trouble Shooting
Bluetooth PC tidak terdeteksi.
Periksa apakah bluetooth sudah terpasang dengan benar. Jika sudah benar coba klik kanan icon bluetoth pada systray (lihat gambar)













Bagi kamu yang males nyari, download dari sini aja Yusrizal Siregar

16 December 2007

MELEWATI TAHUN BARU DI GUNUNG SEMERU

Sunrise adalah pemandangan yang sangat indah apalagi kalau dilihat dari puncak gunung. Tanggal 20 desember 2003 Porkas, Abud, Towe dan Ceking mengajakku untuk melewati tahun baru di puncak MAHAMERU dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini akan menjadi sesuatu yang spesial diakhir tahun untukku. Setelah melakukan checklist peralatan dan perlengkapan tanggal 28 desember 2003 perjalanan kami mulai. Perjalanan dimulai dari stasiun Lempuyangan. Kereta berangkat dari stasiun jam 16.30 dan sampai di Stasiun Wonokromo, Surabaya jam 23.00.

Sampai di stasiun kami mencari warung untuk sekedar minum kopi dan merokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Malang menggunakan angkutan mobil L-300 menuju terminal Arjosari Malang, biaya per orang Rp 6.000,00, sampai di terminal Arjosari, jam 2 pagi. Sesampainya disana kami harus menunggu angkutan karena itu masih pagi, jadi dari pada bengong aku membuat kopi dan teh hangat untuk mnyegarkan suasana. Waktu menunjukkan jam 04.30 terminal mulai ramai dan kami melanjutkan perjalanan menuju Tumpang mengunakan angkutan umum/mikrolet, biaya per orang Rp 1.500,00.

Sesampainya di Tumpang dari kejauhan kami terpana oleh pemandangan menakjubkan gunung yang besar dan kokoh dikelilingi kabut putih, Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa seakan berseru mengajak aku dan kawan-kawan agar cepat-cepat menjamah dan menikmati keindahannyaa. Pagi hari pasar mulai ramai dengan pembeli, Towek dan Abud membeli keperluan logistik yang kurang. Oh yach tidak lupa disini kami memfotokopy identitas pribadi sebagai syarat birokrasi distribusi basecamp Semeru.

Dari Tumpang kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu pane menggunakan mobil hard top, biaya per orang Rp 15.000,00. Sesampainya di camp jam menunjukkan jam 10.30, kami melepas lelah sebentar dengan segelas kopi dan rokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Selangkah demi selangkah kami berjalan dan menikmati pemandangan yang begitu indah melewati lereng, lembah dan punggungan. Jalur yang kami tempuh cukup landai dan melewati sekitar 8 punggungan, dan banyak sekali pohon yang tumbang, pokok nya asik... deah... Tak terasa kami sudah sampai didanau Ranu kumbolo, kami mencari tempat yang aman dari terpaan angin dan pemandangan yang indah. Kami mulai mendirikan tenda dan memasak. Ceking dan Toek sebagai koki, aku dan Abud mencari kayu bakar untuk perapian. Malam mulai larut, kami duduk di samping perapian sambil membicarakan rencana untuk perjalan menuju puncak MAHAMERU. Dan malam semakin larut, kami memutus kan tidur agar besok dapat melanjutkan perjalanan.

Pagi menjelang, aku sudah bangun dan langsung mengambil foto untuk mendokumentasi sunrise dari Ranukumbolo. Hem... indah sekali dan aku langsung membangunkan teman-teman ku untuk bersama-sama menikmati sunrise, kopi hangat plus rokok. Ceking mulai memasak dibantu towek, setelah makan waktu menunjukkan pukul 09.20 kami langsung packing untuk melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kami melewati tanjakan cinta , sabana yang luas dan sampailah di Oro-oro ombo. Disitu kami istirahat sebentar untuk melepas lelah sambil menikmati nata de coco… hem... asik sekali… Perjalanan kami lanjutkan melewati hutan yang rata-rata vegetasinya pohon cemara. Tak terasa sudah sampai di Kali mati disitu kami mencari tempat untuk istirahat dan masak sambil mengambil dokumentasi puncak Semeru, disitu terlihat jalur menuju ke puncak.

Setelah makan kami melanjutkan perjalanan. menuju Arco podo disini jalannya agak ngetrek tapi tidak terlalu jauh. Sampai di Arcopodo pukul 16.10 kami langsung mendirikan tenda dan mencari kayu bakar. Malam semakin larut kami duduk dekat perapian sambil menikmati makanan ringan yang kami bawa, waktu sudah menunjukkan pukul 23.30, dan kamipun terlelap.

Pukul 02.00 perjalanan dilanjutkan menuju puncak, medan yang dilalui lumayan berat karena jalannya tidak lagi tanah tapi pasir dan tanjakannya sekitar 60°. selangkah demi selangkah kami berjalan di keheningan malam dan dinginnya suhu saat itu. Akhirnya sampai juga di puncak MAHAMERU. Waktu menunjukkan pukul 06.00 dan matahari mulai muncul aku mengambil foto dan disitu kita bisa melihat letusan setiap 10 menit sekali wao... keren abiz... kami segera turun karena dingin di puncak suhunya mencapai 2°C.

Perjalanan turun tidak selama perjalanan naik karena disitu kita bisa turun dengan perosotan..., ditengah perjalanan kami sempat menolong salah satu rombongan mapala jakarta yang terkena hypothermia, penyakit tersebut memang sering terjadi karena tidak kuatnya daya tahan tubuh menerima rasa dingin yang berlebihan, akibatnya efek yang terjadi kepala pusing, omongannya ngelantur, rasa malas disertai ngantuk, pada kondisi seperti itu penderita harus selalu sadar (jangan sampai tertidur). Dan kita turut membantu membawanya turun sampai ke Arco podo.

Sesampainya di Arco podo kami segera packing dan melanjutkan perjalanan turun. Dalam perjalanan turun kami agak nyantai dan tanpa terasa sudah sampai di danau Ranu kumbolo disitu kami mendirikan tenda untuk istirahat. Seperti biasanya ceking menyiapkan makanan dan aku mencari kayu untuk perapian. Malam mulai datang dan kami menyalakan perapian untuk menghangatkan tubuh dari suhu yang dingin sambil bercanda ria. Pukul 00.00 kami istirahat, agar kondisi badan tetap fit untuk melanjutkan perjalanan besok. Pagi mulai datang matahari sudah bersinar kami langsung packing sambil menyiapkan makanan untuk menambah stamina. Jam 09.00 perjalanan turun dari RANU KUMBOLO menuju PANO RANE (base camp) kami mulai.

Sesampainya disana kita istirahat sebentar lalu melapor bahwa tim sudah turun dengan keadaan selamat. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan jasa angkutan hard top sampai ke Tumpang. Selanjutnya naik mikrolet menuju Arjosari, kemudian naik bus menuju Surabaya dan naik kereta api kembali ke Jogja. Di stasiun Lempuyangan kami langsung disambut oleh teman-teman GAPADRI, lalu kami diantar ke base camp.

Perjalanan menyambut tahun baru kali ini sangat asik, pokoknya TOP ABIEZZZ…!!! Aboed

14 December 2007

GUNUNG TALANG

Dari pasar bawah Bukit Tinggi aku naik angkot menuju terminal Jambu Air, mencari bis yang akan membawaku ke Solok. Sekitar jam 3 sore, bis melaju menuju terminal bareh Solok. Di perjalanan aku di suguhi pemandangan elok hijau terhampar, melewati Danau Singkarak yang terkenal indah dan mempesona. Hanya butuh 2 jam untuk sampai di Solok, lalu perjalanan ku lanjutkan lagi menuju bukik Sileh dengan menumpangi mobil colt dan membayar ongkos Rp. 3000.

Bukik sileh merupakan desa kecil dibawah kaki gunung Talang. Masyarakatnya bekerja sebagai petani. Beras solok yang terkenal enak untuk di konsumsi itu sebagian besar dipasok dari sini. Sayur-mayur serta palawija yang akan disuplai ke SumBar dan sebagian besar Riau juga dihasilkan dari bumi Bukik Soleh. Pukul 19:00 WIB, Aku mencari informasi tentang gunung Talang kepada penduduk dan langsung diantarkan oleh seorang pemuda setempat menuju pos pendakian (studio photo pink pasar Bukik Sileh) yang dikelola oleh sekretariat bersama pecinta alam Bumatera Barat. Setelah mengisi buku tamu dan membayar restribusi seikhlasnya perjalanan kulanjutkan menuju kampung bawah gunung. Kurang lebih 2 jam perjalanan kaki aku tiba disebuah rumah kediaman Pak Siman yang rumahnya biasanya digunakan pendaki Gunung Talang untuk dijadikan base camp pendakian. Jam 22.00 Wib aku langsung istirahat dan memulai pendakian besok paginya.

Dengan berbekal Daypack berisi logistik dan pakaian ganti dan Handycam, aku naik menuju puncak Talang dengan ketinggian 2575 dpl. Kumulai pendakian jam 09.00 Wib , karena jalur pendakiaan yang tidak terlalu sulit, melewati ladang penduduk, hutan basah, dan tidak terlalu curam. Hanya dibutuhkan waktu 4 jam plus istirahat untuk sampai dipuncak Talang.

Diperjalanan tidak ada sumber air, hanya ada sumber air belerang diladang penduduk dan hati-hatilah derngan binatang buas karena jejak Hareimau ada dimana-mana. Termasak Harimau jadi-jadian karena penduduk disekitar di gunung Talang sangat memegang budaya dan mistik dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Batas vegetasi Gunung Talang dipenuhi dengan Edelwis dan ada sumber belerang dengan lubang 1 x 0,4 meter yang terus konstan mengepulkan asap. Tak tersa aku telah menginjakkan kaki di Puncak Talang.

Puncak yang kecil tapi menurutku inilah Gunung Yang paling indah di Sumatra Barat. Dari puncak bisa disaksikan danau diatas, danau dibawah, Danau Singkarak dan Danau Talang dan masih ada satu telaga dibawah puncak jika kita turun kurang lebih Tiga Puluh Menit perjalanan. Puncak Kerinci dan Puncak Merapi merupakan satu garis jika dilihat dari puncak gunung Talang.

Aku tak ingin berlama di puncak, karena perbekalan menipis. Hanya ada cemilan kecil ditambah sebotol air. Survive bukan… tapi bagian dari manajemen perjalananku karena kau harusa menghemat waktu untuk segera tiba di gunung selanjutnya. Jam empat sore aku tiba kembali dirumah Pak Siman dan akan segera pulang meninggalkan Bukik Sileh. 13 Agustus 2003
Indra Qonyek, Single Fighter Seven Sumit Of Andalas.

13 December 2007

IKLIM DAN MEDAN

Suhu dan iklim sering dianggap sepele oleh beberapa petualang yang masih baru menggiati kegiatan alam bebas baik mendaki gunung, panjat tebing, susur gua dan yang juga sangat harus diketahui oleh para rafter. Namun apakah yang dimaksud dengan suhu dan iklim itu sebenarnya dan apa yang kita dapat darinya?. Tentu saja ada kemungkinan kesalahan bila kita mengatakannya sebagai suhu atau ilkim karena memang keduanya berbeda, jadi yang benar adalah suhu dan iklim.

Suhu adalah temperatur udara yang di Indonesia diukur dengan satuan derajat celcius (°C). Suhu akan menjadi semakin dingin bila seseorang melakukan perjalanan ke-Selatan atau semakin ke-Utara, sama persis seperti dia mendaki gunung semakin tinggi. Sungguhpun demikian, penyebabnya berbeda. Suhu rendah di kutub disebabkan oleh udara yang tipis. Gunung dikutub akan jauh berbeda dengan gunung di daerah tropis. Gunung di kawasan tropis meskipun makin keatas akan semakin dingin, namun untuk menjumpai salju orang harus naik lebih tinggi lagi. Gunung dikutub tak perlu didaki tinggi-tinggi-pun memang sudah bersalju ditambah lagi dengan badai topan.


Pengetahuan tentang iklim dan medan akan sangat membantu untuk mempersiapkan suatu perjalanan. iklim itu sendiri adalah kalkulasi pergantian musim pada setiap tahunnya, yang kalau di Indonesia kita ini iklimnya tropis. Walaupun setiap gunung membentuk iklimnya sendiri namun setiap gunung juga mempunyai persamaan sifat, yaitu iklimnya sangat jauh berbeda dengan iklim di dataran rendah. Kota di Wamena, indonesia bagian timur dengan ketinggian 1500 mdpl, sepanjang tahun yang lalu suhunya rata-rata 18°C dengan perbedaan bulan paling dingin dengan bulan paling panas tidak sampai 5°C.

Wamena hampir setiap hari pasti ditutupi awan tak perduli pesawat terbang harus ekstra hati-hati melewati kawasan tersebut, namun cuacanya stabil sepanjang tahun. Sangat jarang cuaca ekstrim kota gunung lain seperti di kota Vals, Eropa Tengah, yang juga ber-ketinggian 1500 mdpl. Perbedaan suhunya dapat mencapai 40 °C pada suatu waktu langit dapat sangat cerah tak berawan, namun pada bulan-bulan baerikutnya dapat dilandai badai perusak. Sekarang kita akan mencoba bermisal-misal. Misalkan saja kita akan mengadakan penyusuran sungai Mahakam di Kalimantan Timur dengan menggunakan perahu karet, maka haruslah kita ketahui terlebih dahulu keadaan iklim dan medan yang akan kita hadapi.

Dengan mengetahui iklim di suatu daerah misalnya yang dalam kasus ini Kalimantan yang beriklim tropis maka kita dapat memilih waktu perjalanan, apakah di musim hujan atau di musim kemarau, pada dasarnya pada daerah tropis di bulan Juli adalah musim kemarau, akibatnya ada kemungkinan riam-riam akan sukar dilewati, karena banyak batu-batu yang menonjol di permukaan air, sebaliknya jika dilakukan bulan desember yang merupakan musim hujan debit air akan tinggi, sehingga sungai akan menjadi lebih "buas dan liar".

Jadi dengan mengetahui iklim dan suhu kita dapat mengetahui, tingkat kesulitan ekspedisi dan medan yang akan dilalui, bagaimana strategi pencapaian lokasi, perencanaan perjalanan dan peralatan apa saja yang harus dibawa. Jadi kesimpulannya, dalam menganalisa iklim medan yang terpenting adalah menentukan "Seperti apa iklim dan medan sebuah lokasi yang akan dituju itu". Aboed

FOTO DOKUMENTASI

Bagi kalangan penggiat kegiatan alam terbuka, setiap kejadian atau situasi yang dijumpai dilapangan adalah sebuah kenangan yang mampu membangkitkan rasa romantisme tersendiri, terlebih jika apa yang dilakukan saat itu tidak mungkin terulang diwaktu yang akan datang. Cerita dari mulut ke mulut mungkin cukup menarik untuk disimak, apalagi jika dibumbui sedikit agak mengada-ada alias mendramatisir keadaan, tapi bagaimana jadinya bila kita hanya sedikit berbicara dan membiarkan media visual yang bercerita?. Akankah audiensi (pendengar) tetap akan tertarik dengan narasi yang panjang lebar dari pada foto-foto yang lebih objektif dan jujur ?.

Suatu hari ada beberapa orang teman yang dengan bersemangat menceritakan kisah-kisah petualangannya, sementara beberapa orang lain yang mendengarkan tampak berkerut dahinya; mencoba membayangkan situasi yang dialami oleh pencerita. Tampaknya si pencerita mengerti bahwa orang-orang disekelilingnya masih belum mengerti dan dia mencoba mengarahkan semua bahasa tubuhnya agar dapat dimengerti, sehingga terlihat seperti seorang aktor yang ketinggalan skenario, tapi apa yang terjadi?, Pendengar hanya manggut-manggut bingung, dengan rasa putus asa, akhirnya pencerita tersebut menyerah dan bergumam "andaikata saya bawa kamera waktu itu".

Nah, dari sedikit pengalaman tersebut, ternyata kata-kata saja tidak cukup untuk dapat memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi yang ingin disampaikan, kejadiannya akan lain jika pencerita tersebut menyodorkan serangkaian foto kegiatannya, yang muncul justru pendengar (audience) tersebut akan aktif bertanya sehingga pembicaraan akan lebih hidup dan menarik, dan tak kurang dari mereka akan berdecak kagum bila gambar-gambar yang disajikan terasa fantastis bagi mereka. Permasalahannya, bagaimana kita membuat gambar/foto dokumentasi yang mampu bercerita dengan baik ?.

Untuk membuat foto/gambar dokumentasi tidaklah harus seorang fotografer profesional, tidak juga harus dengan menggunakan peralatan fotografi yang mahal, seperti kamera SLR, kamera digital atau kamera mahal lainnya. Apabila kita cukup teliti dan mengerti dengan kamera pocket/saku kita dapat menyajikan gambar-gambar yang cukup baik, meski tidak bisa dipungkiri penggunaan peralatan standar diimbangi dengan pengetahuan yang cukup akan membuat hasil suatu foto akan lebih bagus.

Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang dokumentator dalam merekam moment-moment yang ada didepannya. Beberapa diantaranya adalah seorang dokumentator harus menguasai peralatan dokumentasinya, termasuk didalamnya adalah pemahaman karakteristik dan fungsi-fungsinya. Dengan kamera saku misalnya, dia harus mengetahui berapa jarak maksimum-minimum obyek yang harus diambil, kekuatan blitznya, spesifikasi ASA, dan lain sebagainya.

Seorang dokumentator juga harus mengetahui moment-moment apa yang harus dia ambil, sebaiknya setiap moment yang direkam mampu mewakili keseluruhan kegiatan, bukannya gambar orang-orang yang sekedar jual tampang rame-rame (asli... yang ini blazzz nggak fotogenik).

Pencahayaan sudut pengambilan, terkadang ada beberapa moment yang terasa hambar dengan sudut pengambilan yang kurang tepat. Pembingkaian gambar, tidak sedikit foto-foto yang dijumpai di album terdapat potongan tangan, kaki, telinga atau hidung orang yang kita tidak pernah tahu siapa pemiliknya, dan hal tersebut sering membuat jengkel para penikmat foto dokumentasi kita.

Namun juga ada bagusnya, bagusnya jika dokumentator belajar tentang teknik-teknik fotografi, agar hasil dokumentasinya lebih yahud. Yang terakhir, harus diingat, biasakan berpikir bahwa hasil rekaman kita tidak hanya dinikmati oleh teman-teman di base camp saja tetapi juga untuk laporan kita pada pihak yang membutuhkan seperti kampus misalnya! Syukur-syukur bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum (dipublikasikan). Yang pasti agar kita tidak asal jepret ini dan itu yang tidak berguna.

Jangan pernah lupa untuk membuat konsep/skenario pendokumentasian agar kita tidak kelabakan ketika kehabisan film, dan yang pasti agar kita tahu kapan frame terakhir akan kita jepretkan.Selamat berkarya! Uthenk