06 April 2008

KEBERSAMAAN YANG BERLEBIHAN

One for all and all for one adalah salah satu kata-kata yang kuingat dari film yang pernah kutonton. Didalam kehidupan kita memang saling membutuhkan satu sama lainnya karena manusia adalah makhluk zoon politicon (makhluk sosial) yang berarti bahwasanya kita tidak bisa hidup sendiri. Di dalam berorganisasi kita juga diajarkan kebersamaan terutama pada organisasi-organisasi pecinta alam dimana kita lebih ditekan agar selalu menjaga rasa kebersamaan tersebut baik itu disaat suka maupun duka kita selalu berbagi cerita bersama di basecamp, disaat nongkrong bahkan disaat berkegiatan sekalipun.

Tetapi disaat rasa itu menumpuk dan mulai terasa menyebalkan, rasa kebersamaan yang berlebihan tersebut berubah menjadi rasa memiliki bersama layaknya bajumu adalah juga bajuku, sandalmu adalah juga sandalku dan mungkin masih banyak lainnya (asal jangan pacarmu adalah juga pacarku saja).

Mungkinkah rasa kebersamaan ini jelek?? atau kita yang telah salah persepsi tentang arti kebersamaan yang sebenarnya?? menurutku bukan rasa kebersamaannya yang jelek tetapi personnya saja yang kurang memiliki rasa bertanggung jawab.

Memang sulit untuk mengubah suatu komunitas atau individu yang telah terpatri dengan sifat seperti itu. Apakah kita harus memasang gembok pada sandal? Bukankah itu adalah suatu hal yang sangat tidak lucu!! tetapi bila itu semua tidak dihentikan dari sekarang kapan lagi kita akan berubah? kapan yach kita sadar akan perilaku kita yang jelek dan kapan pula kita berusaha memperbaikinya yang juga berarti tidak melestarikannya. Boby GPA

No comments:

Post a Comment