Suhu dan iklim sering dianggap sepele oleh beberapa petualang yang masih baru menggiati kegiatan alam bebas baik mendaki gunung, panjat tebing, susur gua dan yang juga sangat harus diketahui oleh para rafter. Namun apakah yang dimaksud dengan suhu dan iklim itu sebenarnya dan apa yang kita dapat darinya?. Tentu saja ada kemungkinan kesalahan bila kita mengatakannya sebagai suhu atau ilkim karena memang keduanya berbeda, jadi yang benar adalah suhu dan iklim.
Suhu adalah temperatur udara yang di Indonesia diukur dengan satuan derajat celcius (°C). Suhu akan menjadi semakin dingin bila seseorang melakukan perjalanan ke-Selatan atau semakin ke-Utara, sama persis seperti dia mendaki gunung semakin tinggi. Sungguhpun demikian, penyebabnya berbeda. Suhu rendah di kutub disebabkan oleh udara yang tipis. Gunung dikutub akan jauh berbeda dengan gunung di daerah tropis. Gunung di kawasan tropis meskipun makin keatas akan semakin dingin, namun untuk menjumpai salju orang harus naik lebih tinggi lagi. Gunung dikutub tak perlu didaki tinggi-tinggi-pun memang sudah bersalju ditambah lagi dengan badai topan.
Pengetahuan tentang iklim dan medan akan sangat membantu untuk mempersiapkan suatu perjalanan. iklim itu sendiri adalah kalkulasi pergantian musim pada setiap tahunnya, yang kalau di Indonesia kita ini iklimnya tropis. Walaupun setiap gunung membentuk iklimnya sendiri namun setiap gunung juga mempunyai persamaan sifat, yaitu iklimnya sangat jauh berbeda dengan iklim di dataran rendah. Kota di Wamena, indonesia bagian timur dengan ketinggian 1500 mdpl, sepanjang tahun yang lalu suhunya rata-rata 18°C dengan perbedaan bulan paling dingin dengan bulan paling panas tidak sampai 5°C.
Wamena hampir setiap hari pasti ditutupi awan tak perduli pesawat terbang harus ekstra hati-hati melewati kawasan tersebut, namun cuacanya stabil sepanjang tahun. Sangat jarang cuaca ekstrim kota gunung lain seperti di kota Vals, Eropa Tengah, yang juga ber-ketinggian 1500 mdpl. Perbedaan suhunya dapat mencapai 40 °C pada suatu waktu langit dapat sangat cerah tak berawan, namun pada bulan-bulan baerikutnya dapat dilandai badai perusak. Sekarang kita akan mencoba bermisal-misal. Misalkan saja kita akan mengadakan penyusuran sungai Mahakam di Kalimantan Timur dengan menggunakan perahu karet, maka haruslah kita ketahui terlebih dahulu keadaan iklim dan medan yang akan kita hadapi.
Dengan mengetahui iklim di suatu daerah misalnya yang dalam kasus ini Kalimantan yang beriklim tropis maka kita dapat memilih waktu perjalanan, apakah di musim hujan atau di musim kemarau, pada dasarnya pada daerah tropis di bulan Juli adalah musim kemarau, akibatnya ada kemungkinan riam-riam akan sukar dilewati, karena banyak batu-batu yang menonjol di permukaan air, sebaliknya jika dilakukan bulan desember yang merupakan musim hujan debit air akan tinggi, sehingga sungai akan menjadi lebih "buas dan liar".
Jadi dengan mengetahui iklim dan suhu kita dapat mengetahui, tingkat kesulitan ekspedisi dan medan yang akan dilalui, bagaimana strategi pencapaian lokasi, perencanaan perjalanan dan peralatan apa saja yang harus dibawa. Jadi kesimpulannya, dalam menganalisa iklim medan yang terpenting adalah menentukan "Seperti apa iklim dan medan sebuah lokasi yang akan dituju itu". Aboed
No comments:
Post a Comment