Sunrise adalah pemandangan yang sangat indah apalagi kalau dilihat dari puncak gunung. Tanggal 20 desember 2003 Porkas, Abud, Towe dan Ceking mengajakku untuk melewati tahun baru di puncak MAHAMERU dan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini akan menjadi sesuatu yang spesial diakhir tahun untukku. Setelah melakukan checklist peralatan dan perlengkapan tanggal 28 desember 2003 perjalanan kami mulai. Perjalanan dimulai dari stasiun Lempuyangan. Kereta berangkat dari stasiun jam 16.30 dan sampai di Stasiun Wonokromo, Surabaya jam 23.00.
Sampai di stasiun kami mencari warung untuk sekedar minum kopi dan merokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Malang menggunakan angkutan mobil L-300 menuju terminal Arjosari Malang, biaya per orang Rp 6.000,00, sampai di terminal Arjosari, jam 2 pagi. Sesampainya disana kami harus menunggu angkutan karena itu masih pagi, jadi dari pada bengong aku membuat kopi dan teh hangat untuk mnyegarkan suasana. Waktu menunjukkan jam 04.30 terminal mulai ramai dan kami melanjutkan perjalanan menuju Tumpang mengunakan angkutan umum/mikrolet, biaya per orang Rp 1.500,00.
Sesampainya di Tumpang dari kejauhan kami terpana oleh pemandangan menakjubkan gunung yang besar dan kokoh dikelilingi kabut putih, Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa seakan berseru mengajak aku dan kawan-kawan agar cepat-cepat menjamah dan menikmati keindahannyaa. Pagi hari pasar mulai ramai dengan pembeli, Towek dan Abud membeli keperluan logistik yang kurang. Oh yach tidak lupa disini kami memfotokopy identitas pribadi sebagai syarat birokrasi distribusi basecamp Semeru.
Dari Tumpang kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu pane menggunakan mobil hard top, biaya per orang Rp 15.000,00. Sesampainya di camp jam menunjukkan jam 10.30, kami melepas lelah sebentar dengan segelas kopi dan rokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Selangkah demi selangkah kami berjalan dan menikmati pemandangan yang begitu indah melewati lereng, lembah dan punggungan. Jalur yang kami tempuh cukup landai dan melewati sekitar 8 punggungan, dan banyak sekali pohon yang tumbang, pokok nya asik... deah... Tak terasa kami sudah sampai didanau Ranu kumbolo, kami mencari tempat yang aman dari terpaan angin dan pemandangan yang indah. Kami mulai mendirikan tenda dan memasak. Ceking dan Toek sebagai koki, aku dan Abud mencari kayu bakar untuk perapian. Malam mulai larut, kami duduk di samping perapian sambil membicarakan rencana untuk perjalan menuju puncak MAHAMERU. Dan malam semakin larut, kami memutus kan tidur agar besok dapat melanjutkan perjalanan.
Pagi menjelang, aku sudah bangun dan langsung mengambil foto untuk mendokumentasi sunrise dari Ranukumbolo. Hem... indah sekali dan aku langsung membangunkan teman-teman ku untuk bersama-sama menikmati sunrise, kopi hangat plus rokok. Ceking mulai memasak dibantu towek, setelah makan waktu menunjukkan pukul 09.20 kami langsung packing untuk melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kami melewati tanjakan cinta , sabana yang luas dan sampailah di Oro-oro ombo. Disitu kami istirahat sebentar untuk melepas lelah sambil menikmati nata de coco… hem... asik sekali… Perjalanan kami lanjutkan melewati hutan yang rata-rata vegetasinya pohon cemara. Tak terasa sudah sampai di Kali mati disitu kami mencari tempat untuk istirahat dan masak sambil mengambil dokumentasi puncak Semeru, disitu terlihat jalur menuju ke puncak.
Setelah makan kami melanjutkan perjalanan. menuju Arco podo disini jalannya agak ngetrek tapi tidak terlalu jauh. Sampai di Arcopodo pukul 16.10 kami langsung mendirikan tenda dan mencari kayu bakar. Malam semakin larut kami duduk dekat perapian sambil menikmati makanan ringan yang kami bawa, waktu sudah menunjukkan pukul 23.30, dan kamipun terlelap.
Pukul 02.00 perjalanan dilanjutkan menuju puncak, medan yang dilalui lumayan berat karena jalannya tidak lagi tanah tapi pasir dan tanjakannya sekitar 60°. selangkah demi selangkah kami berjalan di keheningan malam dan dinginnya suhu saat itu. Akhirnya sampai juga di puncak MAHAMERU. Waktu menunjukkan pukul 06.00 dan matahari mulai muncul aku mengambil foto dan disitu kita bisa melihat letusan setiap 10 menit sekali wao... keren abiz... kami segera turun karena dingin di puncak suhunya mencapai 2°C.
Perjalanan turun tidak selama perjalanan naik karena disitu kita bisa turun dengan perosotan..., ditengah perjalanan kami sempat menolong salah satu rombongan mapala jakarta yang terkena hypothermia, penyakit tersebut memang sering terjadi karena tidak kuatnya daya tahan tubuh menerima rasa dingin yang berlebihan, akibatnya efek yang terjadi kepala pusing, omongannya ngelantur, rasa malas disertai ngantuk, pada kondisi seperti itu penderita harus selalu sadar (jangan sampai tertidur). Dan kita turut membantu membawanya turun sampai ke Arco podo.
Sesampainya di Arco podo kami segera packing dan melanjutkan perjalanan turun. Dalam perjalanan turun kami agak nyantai dan tanpa terasa sudah sampai di danau Ranu kumbolo disitu kami mendirikan tenda untuk istirahat. Seperti biasanya ceking menyiapkan makanan dan aku mencari kayu untuk perapian. Malam mulai datang dan kami menyalakan perapian untuk menghangatkan tubuh dari suhu yang dingin sambil bercanda ria. Pukul 00.00 kami istirahat, agar kondisi badan tetap fit untuk melanjutkan perjalanan besok. Pagi mulai datang matahari sudah bersinar kami langsung packing sambil menyiapkan makanan untuk menambah stamina. Jam 09.00 perjalanan turun dari RANU KUMBOLO menuju PANO RANE (base camp) kami mulai.
Sesampainya disana kita istirahat sebentar lalu melapor bahwa tim sudah turun dengan keadaan selamat. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan jasa angkutan hard top sampai ke Tumpang. Selanjutnya naik mikrolet menuju Arjosari, kemudian naik bus menuju Surabaya dan naik kereta api kembali ke Jogja. Di stasiun Lempuyangan kami langsung disambut oleh teman-teman GAPADRI, lalu kami diantar ke base camp.
Perjalanan menyambut tahun baru kali ini sangat asik, pokoknya TOP ABIEZZZ…!!! Aboed
Sampai di stasiun kami mencari warung untuk sekedar minum kopi dan merokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Malang menggunakan angkutan mobil L-300 menuju terminal Arjosari Malang, biaya per orang Rp 6.000,00, sampai di terminal Arjosari, jam 2 pagi. Sesampainya disana kami harus menunggu angkutan karena itu masih pagi, jadi dari pada bengong aku membuat kopi dan teh hangat untuk mnyegarkan suasana. Waktu menunjukkan jam 04.30 terminal mulai ramai dan kami melanjutkan perjalanan menuju Tumpang mengunakan angkutan umum/mikrolet, biaya per orang Rp 1.500,00.
Sesampainya di Tumpang dari kejauhan kami terpana oleh pemandangan menakjubkan gunung yang besar dan kokoh dikelilingi kabut putih, Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa seakan berseru mengajak aku dan kawan-kawan agar cepat-cepat menjamah dan menikmati keindahannyaa. Pagi hari pasar mulai ramai dengan pembeli, Towek dan Abud membeli keperluan logistik yang kurang. Oh yach tidak lupa disini kami memfotokopy identitas pribadi sebagai syarat birokrasi distribusi basecamp Semeru.
Dari Tumpang kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu pane menggunakan mobil hard top, biaya per orang Rp 15.000,00. Sesampainya di camp jam menunjukkan jam 10.30, kami melepas lelah sebentar dengan segelas kopi dan rokok, setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Selangkah demi selangkah kami berjalan dan menikmati pemandangan yang begitu indah melewati lereng, lembah dan punggungan. Jalur yang kami tempuh cukup landai dan melewati sekitar 8 punggungan, dan banyak sekali pohon yang tumbang, pokok nya asik... deah... Tak terasa kami sudah sampai didanau Ranu kumbolo, kami mencari tempat yang aman dari terpaan angin dan pemandangan yang indah. Kami mulai mendirikan tenda dan memasak. Ceking dan Toek sebagai koki, aku dan Abud mencari kayu bakar untuk perapian. Malam mulai larut, kami duduk di samping perapian sambil membicarakan rencana untuk perjalan menuju puncak MAHAMERU. Dan malam semakin larut, kami memutus kan tidur agar besok dapat melanjutkan perjalanan.
Pagi menjelang, aku sudah bangun dan langsung mengambil foto untuk mendokumentasi sunrise dari Ranukumbolo. Hem... indah sekali dan aku langsung membangunkan teman-teman ku untuk bersama-sama menikmati sunrise, kopi hangat plus rokok. Ceking mulai memasak dibantu towek, setelah makan waktu menunjukkan pukul 09.20 kami langsung packing untuk melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kami melewati tanjakan cinta , sabana yang luas dan sampailah di Oro-oro ombo. Disitu kami istirahat sebentar untuk melepas lelah sambil menikmati nata de coco… hem... asik sekali… Perjalanan kami lanjutkan melewati hutan yang rata-rata vegetasinya pohon cemara. Tak terasa sudah sampai di Kali mati disitu kami mencari tempat untuk istirahat dan masak sambil mengambil dokumentasi puncak Semeru, disitu terlihat jalur menuju ke puncak.
Setelah makan kami melanjutkan perjalanan. menuju Arco podo disini jalannya agak ngetrek tapi tidak terlalu jauh. Sampai di Arcopodo pukul 16.10 kami langsung mendirikan tenda dan mencari kayu bakar. Malam semakin larut kami duduk dekat perapian sambil menikmati makanan ringan yang kami bawa, waktu sudah menunjukkan pukul 23.30, dan kamipun terlelap.
Pukul 02.00 perjalanan dilanjutkan menuju puncak, medan yang dilalui lumayan berat karena jalannya tidak lagi tanah tapi pasir dan tanjakannya sekitar 60°. selangkah demi selangkah kami berjalan di keheningan malam dan dinginnya suhu saat itu. Akhirnya sampai juga di puncak MAHAMERU. Waktu menunjukkan pukul 06.00 dan matahari mulai muncul aku mengambil foto dan disitu kita bisa melihat letusan setiap 10 menit sekali wao... keren abiz... kami segera turun karena dingin di puncak suhunya mencapai 2°C.
Perjalanan turun tidak selama perjalanan naik karena disitu kita bisa turun dengan perosotan..., ditengah perjalanan kami sempat menolong salah satu rombongan mapala jakarta yang terkena hypothermia, penyakit tersebut memang sering terjadi karena tidak kuatnya daya tahan tubuh menerima rasa dingin yang berlebihan, akibatnya efek yang terjadi kepala pusing, omongannya ngelantur, rasa malas disertai ngantuk, pada kondisi seperti itu penderita harus selalu sadar (jangan sampai tertidur). Dan kita turut membantu membawanya turun sampai ke Arco podo.
Sesampainya di Arco podo kami segera packing dan melanjutkan perjalanan turun. Dalam perjalanan turun kami agak nyantai dan tanpa terasa sudah sampai di danau Ranu kumbolo disitu kami mendirikan tenda untuk istirahat. Seperti biasanya ceking menyiapkan makanan dan aku mencari kayu untuk perapian. Malam mulai datang dan kami menyalakan perapian untuk menghangatkan tubuh dari suhu yang dingin sambil bercanda ria. Pukul 00.00 kami istirahat, agar kondisi badan tetap fit untuk melanjutkan perjalanan besok. Pagi mulai datang matahari sudah bersinar kami langsung packing sambil menyiapkan makanan untuk menambah stamina. Jam 09.00 perjalanan turun dari RANU KUMBOLO menuju PANO RANE (base camp) kami mulai.
Sesampainya disana kita istirahat sebentar lalu melapor bahwa tim sudah turun dengan keadaan selamat. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan jasa angkutan hard top sampai ke Tumpang. Selanjutnya naik mikrolet menuju Arjosari, kemudian naik bus menuju Surabaya dan naik kereta api kembali ke Jogja. Di stasiun Lempuyangan kami langsung disambut oleh teman-teman GAPADRI, lalu kami diantar ke base camp.
Perjalanan menyambut tahun baru kali ini sangat asik, pokoknya TOP ABIEZZZ…!!! Aboed
lebih berasa pastinya kalo ada potonya...
ReplyDeletesalam kenal :)